Media Transmisi
Jenis-jenis
Media Transmisi :
Secara garis
besar, Media-media Transmisi dapat dibagi menjadi 2 jenis utama yaitu Wired
atau Guided Media dan Wireless atau Unguided Media.
1. Media
yang dituntun (Guided Media atau Wired)
Media yang
dituntun atau dalam bahasa Inggris disebut dengan Guided Media adalah jenis
media yang memiliki bentuk fisik seperti Kabel pasangan berpilin (twisted
pair), kabel serat optik (Fiber optic cable) dan kabel coaksial (coaxial
cable). Setiap media transmisi memiliki karakteristiknya tersendiri seperti
kecepatan transmisi, efek suara, biaya dan penampilan fisiknya. Dikatakan
sebagai Guided Media karena Sinyal listrik atau gelombang-gelombang dituntun
transmisinya melewati media fisik. Ada juga yang menyebutkan Guided Media
sebagai Wired atau Bound transmission media.
- Kabel pasangan berpilin (Twisted pair cable)
Twisted pair
Cable pada dasarnya merupakan sepasang kabel tembaga yang diputar bersama-sama
berbentuk spiral dan dibungkus dengan lapisan plastik. Twisted Pair Cable ini
pada dasarnya dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu Kabel UTP (unshielded
Twisted Pair) dan STP (Shielded Twisted Pair). Diameter Twisted Pair sekitar
0,4mm hingga 0,8mm.
Kelebihan
twisted pair:
- harga
relatif paling murah di antara kabel jaringan lainnya
- mudah
dalam membangun instalasi.
Kelemahan:
- jarak
jangkau hanya 100 m dan kecepatan transmisi relatif terbatas (1 Gbps)
- mudah
terpengaruh noise (gangguan).
- Kabel Koaksial (Coaxial Cable)
Kabel
Koaksial (Coaxial Cable) adalah kabel dua konduktor yang mana satu konduktor
berada di rongga luar mengelilingi satu konduktor tunggal yang dipisahkan oleh
bahan Isolator. Kabel jenis ini memiliki impedansi transmisi yang konstan serta
tidak menghasilkan medan magnet sehingga cocok untuk mentransmisikan sinyal
frekuensi tinggi.
Kelebihan :
- harga
lebih murah daripada fiber optic
- cocok
digunakan pada topologi bus atau ring
- dapat
menjadi media penghantar listrik dan data dengan baik
- noise restitance
yang tinggi
Kelemahan :
- Kontur
kabel yang cenderung besar, tebal, dan juga kaku, membuat kabel ini sulit untuk
dibentuk seperti kabel utp ataupun fiber optic.
- Jarak
jangkauan kabel coaxial yang terbatas, sehingga dibutuhkan repeater.
- Untuk
pembuatan jaringan kabel bawah tanah, membutuhkan biaya investasi yang cukup
besar.
- Hanya
terdapat satu buah kawat tembaga di dalam coaxial, sehingga bisa saja terjadi
tabrakan antara traffic dalam jaringan kabel.
- Kabel Serat Optik (Fiber Optic Cable)
Kabel Serat
Optik atau Fiber Optic Cable adalah saluran transmisi atau sejenis kabel yang
terbuat dari serat kaca atau plastik halus yang dapat mentransmisikan sinyal
cahaya dari satu tempat ke tempat lainnya. Sumber cahayanya dapat berupa sinar
Laser ataupun sinar LED. Diameter kabel serat optik sekitar 120 mikrometer.
Kelebihan :
- Fiber
optik mampu menyalurkan data yang lebih banyak dengan kecepatan yang tinggi,
bahkan bisa mencapai Gbps, sehingga lebar pita (bandwidth) menjadi lebih besar.
- - Memiliki
ukuran yang lebih kecil dan ringan daripada kabel lainnya, sehingga dapat
menghemat tempat.
- - Memiliki
gangguan yang sedikit, dikarenakan fiber optik tidak terpengaruh oleh sinyal
elektromagnetik dan radio karena tidak menggunakan listrik melainkan
menggunakan plastik dan cahaya.
- - Lebih
aman, karena serat optik tidak mudah terbakar dan tidak mengalirkan listrik
sedikitpun.
- - Fiber
optik dapat mengalirkan sinyal lebih jauh jika dibandingkan dengan kabel yang
menggunakan sinyal listrik pada umumya. Bahkan fiber optik tidak memerlukan
repeater (penguat sinyal), jika diperlukan repeater, biasanya akan diletakkan
di jarak yang jauh (sekitar 50-100 km).
Kelemahan :
- - Perawatan
dan pemasangan sulit, jika terjadi kerusakan pada kabel fiber optik, maka harus
memanggil orang yang sudah berpengalaman dan sudah ahli pada bidang tersebut.
- - Harga
relatif mahal jika dibandingkan dengan kabel jenis lainnya seperti UTP yang
memiliki harga yang terjangkau.
- - Kabel
fiber optik tidak bisa diletakkan di belokan yang sangat tajam, ini dikarenakan
fiber optik menggunakan cahaya sebagai penghantar sinyal, jika kabel ditekuk
maka cahaya akan bocor dan akan mengalir ke tekukkan tersebut.
2. Media
yang tidak dituntun (Unguided Media atau Wireless)
Media yang
tidak dituntun atau Unguided Media adalah media yang menggunakan sistem
gelombang elektromagnetik dalam mentransmisikan informasi dari pengirim ke
penerima tanpa ada perangkat fisik yang menuntunnya. Unguided Media ini lebih
dikenal dengan istilah Wireless yaitu media transmisi tanpa kabel. Media yang
tidak dituntun atau Unguided Media ini diantaranya adalah Frekuensi Radio,
Gelombang Mikro (Microwave), Inframerah dan Satelit. Unguided Media ini juga
disebut dengan Unbounded Transmission Media.
- Frekuensi Radio (Radio Frequency)
Frekuensi
Radio adalah media transmisi yang menggunakan gelombang elektromagnetik dengan
kisaran frekuensi diantara 3kHz hingga 300Ghz. Frekuensi Radio pada umumnya
menggunakan antena untuk menyebarkan gelombang elektromagnetiknya. Media
Transmisi Frekuensi Radio banyak diaplikasikan di Televisi, Radio FM.
- Gelombang Mikro (Microwave)
Gelombang
Mikro atau Microwave adalah Media Transmisi yang menggunakan gelombang
elektromagnetik dengan frekuensi super tinggi (Super High Frequency) yaitu
frekuensi yang berada di kisaran 3GHz hingga 30GHz dengan panjang gelombang
sekitar 1mm hingga 1m untuk mentransmisikan sinyal dari pengirim ke penerima.
- Infra Merah (Infrared)
· Infra Merah atau Infrared adalah media transmisi yang menggunakan radiasi elektromagnetik dari panjang gelombang yang lebih panjang dari cahaya tampak tetapi lebih pendek dari radiasi gelombang radio. Inframerah biasanya digunakan pada komunikasi jarak dekat seperti remote control pada televisi maupun perangkat elektronika lainnya.
- Satelit
Satelit adalah jenis Media Transmisi yang menggunakan Satelit sebagai
penerima sinyal dari stasiun bumi dan memancarnya ke stasiun bumi lainnya.
Satelit pada umumnya mengorbit di pada ketinggian 36.000km dari permukaan bumi.
Setiap satelit yang mengorbit akan beroperasi pada sejumlah band frekuensi yang
disebut dengan channel transponder. Media Transmisi ini sering digunakan untuk
Siaran Televisi, Telepon Jarak Jauh dan Jaringan Bisnis Privat (Private
Business Network).