Tuesday, August 4, 2020

Tugas AIJ 2 - Konfigurasi Firewell Mikrotik

Konfigurasi Dasar Mikrotik

A. Beberapa urutan langkah langkah yang perlu diperhatikan untuk memulai konfigurasi Router Mikrotik
1. Membuat Desain / Topologi Jaringan
        Dalam mengonfigurasi mikrotik yang diperlukan pertama adalah desain Topologi Jaringan karena Topologi jaringan dapat mempermudah kita dalam mengonfigurasi Mikrotik.

2. Mengalokasi IP Address untuk LAN

     Dalam alokasi IP Address ada berbagai IP Private yaitu :
a) 10.0.0.0/8
b) 172.16.0.0/12
c) 192.168.0.0/16
Dari video yang saya tonton lebih baik menggunakan /24 , contohnya 192.168.1.1/24 karena banyak mencangkup komputer client.
      Setelah menentukan IP Private  , harus memiliki software Winbox kalau tidak memiliki Winbox bisa pakai Webfig ( Web Browser).
3. Mendapatkan Informasi IP Address , Gateway dan juga DNS dari ISP tempat kita berlangganan Internet.
       Kita harus mendapatkan informasi dari ISP tempat kita berlangganan Internet , karena tanpa informasi IP Addres , Gateway dan DNS maka konfigurasi Mikrotik tidak berhasil.
4. Mengatur Jaringan dari Router ke WAN atau Penyedia Layanan
       Dalam mengatur Jaringan Router ke WAN dibagian ether1 ganti dengan “Bridge-WAN” , kemudian simulasikan bahwa dari ISP kita mendapatkan IP DHCP atau mendapatkan IP Address secara otomatis . Setiap Langkah harus dicek terlebih dahulu, jika berhasil maka Router sudah Conneck ke Internet .
5. Mengatur Jaringan dari Router ke LAN atau Komputer client
        Dalam mengatur jaringan dari Router ke LAN caranya adalah tambahkan bridge baru , lalu buatlah Interface baru dengan nama bridge-LAN. Kemudian kita juga bisa menambahkan Interface lain yang akan kita gunakan sesuai kebutuhan , karena pada jaringan local pasti membutuhkan Wireles sebagai Acces Point untuk distribusi Internet ke Client, agar lebih mudah dalam proses konfigurasi maka Interface Wireles ini juga dimasukkan kedalam Bridge-LAN.
6. Menambahkan Pengamanan Terhadap Router 
        Ganti Password agar keamanan Router lebih aman karena jika kita menerima IP Publik dati ISP , resikonya adalah jika Pasword pada Router belum terisi atau masih default akan dapat diakses orang lain .
7. Menambahkan beberapa Layanan yang bisa disediakan oleh Router
        Pada Router kita harus mengatur limitasi pemakaian di NsQ dan kemudian di IP List dapat menonaktifkan port port yang tidak digunakan seperti port telnet, api,dll.
B. Tips yang terdapat dalam Vidio Konfigurasi Dasar Mikrotik
1. Terkadang ada yang suka menggunakan bridge untuk antisipasi ada permasalahan pada port yang kita gunakan.
2. Saat Mengonfigurasi Mikrotik  jangan lupa mengaktifkan “ Allow Remote Request” pada DNS server untuk melayani jaringan local kita nanti.
3. Saat Internet terhubung ke Router jangan hubungkan diport 1 karena dapat diproteck oleh Mikrotik.

Sunday, August 25, 2019

LP ASJ XI - 3. KONFIGURASI INTERFACE & ROUTING DEBIAN

 KONFIGURASI DEBIAN

KONFIGURASI ROUTER

1. Sebelum mulai pastikan menggunakan dua adapter yaitu :
   *adapter1 = bridged adapter
   *adapter2 = internal network
2. Jalankan debian, kemudian setting IP dan interfaces pada debian.
    masuk ke filenya : #nano /etc/network/interfaces

      ganti tulisan :
       allow-hotplug eth0
       iface eth0 inet dhcp
  
    menjadi : 
     auto eth0
     iface eth0 inet static
       address 192.168.12.200
       network 192.168.12.0
       netmask 255.255.255.0
       broadcast 192.168.12.255
       gateway 192.168.12.1
     auto eth1
     iface eth1 inet static
       address 192.168.20.1
       network 192.168.20.0
       netmask 255.255.255.0
       broadcast 192.168.20.255

         simpan dengan ctrl+x jawab Y enter

3. Setting Router : #nano /etc/rc.local

   tuliskan pada baris diatas exit 0
    iptables -t nat -A POSTROUTING -o eth0 -j MASQUERADE
   Simpan

4. Mengaktifkan IP Forwarding : #nano /etc/sysctl.conf

        cari tulisan : net.ipv4.ip_forward =1
    hilangkan tanda pagar lalu simpan

5. Restart interface nya : #etc/init.d/networking restart


KONFIGURASI DNS SERVER

1. Aktifkan cd 1 dengan cara #apt-cdrom add

2. Lalu install build-essential (cek aktif nya cdrom di VB)

   #apt-get install build-essential

3. Lalu install bind9

   #apt-get install bind9

4. Setting DNS Server, pindah directory bind

   #cd /etc/bind

5. Cek isi directory bind

    #ls

6. Copy db.127 dengan nama  db.192

    #cp db.127 db.192

7. Copy db.local dengan nama db.sekolah

   #cp db.local db.sekolah

8. Jika IP yang digunakan 192.168.20.1 
   masuk ke file named.conf.local

   #nano named.conf.local

   untuk memunculkan scriptnya tekan ctrl+r 
   lalu cari file yang bernama named.conf.default-zones
   hanya sisakan dua script, zone localhost dan zone 127,
   lalu edit sedikit


          zone "sekolah.sch.id" {
  type master;
  file "/etc/bind/db.sekolah";
    };

    zone "20.168.192.in-addr.arpa" {
  type master;
  file "/etc/bind/db.192";
    };

   lalu simpan

9. Masuk file db.192

   #nano db.192
  
   ganti tulisan localhost menjadi sekolah.sch.id
  

   @ IN NS sekolah.sch.id.
   17 IN PTR sekolah.sch.id.
   17  IN PTR mail.sekolah.sch.id.

   simpan


10. Masuk file db.sekolah 

    #nano db.sekolah

   ganti tulisan localhost menjadi sekolah.sch.id

   @ IN NS sekolah.sch.id.
   @ IN A 192.168.20.1
   ns1 IN A 192.168.20.1
   www IN CNAME ns1
   mail IN A 192.168.20.1

  simpan

11. Masuk file named.conf.options

    #nano named.conf.options

    edit pada bagian forwarders dan isikan seperti berikut

    forwarders {
       192.168.20.1; 
       8.8.8.8;
       };
    lalu simpan


12. Restart bind : #/etc/init.d/bind9 restart

13. Masuk ke nano resolv.conf
 
    
#nano /etc/resolv.conf
    tuliskan 
             nameserver 192.168.20.1
             nameserver 8.8.8.8

14. Restart network : #/etc/init.d/networking restart

    Cek dns server dengan : #nslookup sekolah.sch.id
           
        nslookup 192.168.20.1

          hasilnya harus keluar nama domain server dan no ip dns nya

          hubungkan dengan client 

     setting di client di windows 7 
     setting ip dengan 


        ip address : 192.168.20.2
        subnetmask : 255.255.255.0
        default gateway : 192.168.20.1

        preferred DNS server : 192.168.20.1
        lternate DNS server : 


    oke, close, close 
    cek detail ip harus sesuai dengan client.
    cek dari debian ping ip win
    cek dari win ping ip debian 
    harus reply

LP ASJ XI - 02 SYNTAX DEBIAN

PERINTAH DASAR LINUX


Perintah Penanganan File

mkadir - perintah membuat derektori/folder.
sintaks :

             mkadir [OPTION]DIRECTORY . .

contoh :



                $ mkadir data

ls - menampilkan isi dari direktori
  sintaks : 


        ls [OPTION] . . . [FILE] . . .

contoh :


         $ ls - ls

pwd - menampilkan tempat direktori yang sedang dikerjakan


sintaks : 

     
        $ pwd

whereis - locate the binary, source, and manual page files for a command


sintaks : 

whereis [-bmsu] [-BMS directory... -f] filename...


contoh :



$ whereis ssh
find - mencari file dalam sebuah directory

sintaks :

   
     find [OPTION] [path] [pattern]

contoh :



     $ find file.txt, find name file1.txt

Pemrosesan Teks

echo - menampilkan baris teks


contoh :


    echo [OPTION] [string]


sintaks :

  

     $ echo irma anggiya

Sistem Administrasi

su - mengubah user ID menjadi super-user

sintaks :


     su [OPTION] [LOGIN]

contoh :



     $ su ugos
who - menunjukan siapa yang login

contoh :

  
      who [OPTION]

sintaks :



     $ who
Managemen Proses
free - menampilkan jumlah memori yang bebas dan digunakan dalam sistem

   sintax : 

   
     free [-b| -k | -m | -g] [-o][-s delay ][-t] [-v]

  contoh :



     $ free -m

Jaringan

ifconfig - mengkonfigurasi perangkat jaringan

sintax :


     ifconfig [-a][-v][-s] <interface>[[<AF>] <address>]

contoh :



    $ ifconfig

Sunday, August 11, 2019

LP ASJ XI - 1. INSTAL DEBIAN

    DAFTAR ISI



1.BAB I


PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Tujuan

2.BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pembahasan Materi Debian
2.2 Langkah-Langkah Penginstalan
3.BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada saat ini hampir semua orang sudah menggunakan system operasi windows sebagai sytem operasi di komputer mereka. Hampir semua orang sudah tahu system operasi windows, cara instalasinya aplikasinya dan lain-lain.

Tetapi bagaimanakah system operasi Linux? 

Linux berkembang dengan cepat dan menciptakan inovasi-inovasi dalam bidang ilmu teknologi. Dimulai dengan Multilanguage, Knoppix, yang mempopulerkan Live CD dengan autodetection dan autoconfigure, dunia firtualisasi, proyek "Fedora Spin" dari Fedora yang memungkinkan pengguna mendpatkan versi sendiri, SELinux, Ubuntu, Shipping, dan lain-lain.
  
1.2 Tujuan

● Siswa dapat mengetahui cara penginstalan Debian pada VirtualBox
● Siswa dapat mempraktikkan cara instalasi Debian pada VirtualBox

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pembahasan Materi Debian
Pengertian Debian

Debian adalah sistem operasi berbasis open source yang dikembangkan secara terbuka oleh banyak programer sukarelawan yang ingin mengembangkan Debian. Sistem Operasi Debian adalah gabungan dari perangkat lunak yang dikembangkan dengan Lusensi GNU, dan utamanya menggunakan Karnel Linux, sehingga lebih suka disebut dengan nama Debian GNU atau Linux. Sistem operasi ini menggunakan karnel linux yang merupakan salah satu distro linux yang populer dengan kestabilannya. Rata-rata distro turunan dari Debian adalah yang paling banyak digunakan di dunia, contoh seperti : Ubuntu, Linux Mint, dan Backtrack.

Debian pertama kali dikenalkan oleh Ian Murdock, seorang mahasiswa dari Universitas Purdue Amerika Serikat, pada tanggal 16 Agustus 1993. Nama Debian sendiri adalah singkatan, yang berasal dari kombinasi nama Ian Murdrock (pembuat debian) dengan mantan kekasihnya Debra Lynn, dan kemudian disingkat menjadi kata “DEBIAN”.

Fungsi Debian Server
Fungsinya bisa sebagai server jaringan atau pengatur proses jaringan seperti router, repeater dan yang lainnya, selain itu (Operating System) OS debian juga terkenal dengan kestabilannya dibanding dengan distro linux yang lainnya OS debian lebih stabil, jadi kita bisa memakai atau memaksimalkannya dengan pc atau leptop yang spesifikasinya low atau rendah. OS atau debian juga berfungsi untuk Troubleshooting dalam arti bisa mendeteksi kesalahan yang ada pada hardware, software maupun dari network/jaringan. 

1.2 Langkah-Langkah Penginstalan Debian Di Virtual Box
Berikut ini adalah langkah-langkah penginstalan Debian.
Sebelum memulai instalasi silahkan siapkan:
·        Aplikasi Oracle VM VirtualBox yang sudah terinstal pada PC anda.
·        ISO Debian 8.8.0 DVD-1.

1.     Untuk memulai kita buka VirtualBox, Klik icon New untuk membuat Virtual Machine              baru.


 2.     Silahkan buat Nama VM dan pilih Tipe Versi Sistem operasi yang akan kita install. Type : Linux; Version : Debian (64-bit).
*Jika NAMA VM mengadung nama OS maka tipe dan versi akan terpilih secara otomatis.


 3.   Setting RAM untuk VM baru kita. Kapasitas rekomendasi 1GB / 1024MB untuk Debian.
*Pastikan tidak melewati tanda warna hijau.


4. Setting HDD, pilih “Create a virtual hard disk now”.

5. Tipe HDD, pilih “VDI (VirtualBox Disk Image)”.

6. Pilih “Dynamically allocated”.

7. Ukuran HDD pada VM. Disini kami setting 10 GB.

8. VM yang akan kita install DEBIAN telah siap. Klik “Start”untuk menyalakan VM.

9. Saat VM mulai menyala , akan meminta start-up disk. Kita klik icon folder di bagian kanan
 Pilih lokasi dimana ISO Debian yang akan kita pakai. Klik “Open”.
Setelah kita pilih ISOnya. Klik tombol “Start” untuk memulai Booting.

10. Tampilan awal installasi. Klik “Install” untuk proses installasi dalam mode teks.

11. Pilih bahasa yang akan kita gunakan saat insatallasi.

12. Pilih lokasi kita. Other > Asia > Indonesia.

13.  Locale Setting. Pilih “United States”.

14. Setting keyboard yang kita gunakan. Pilih “American English”.

15. Loading........

16. Konfigurasi nama HostName.

17. Konfigurasi nama Domain.

18. Konfigurasi password untuk root.
      *Dua kali pengisian password.

19. Selanjutnya kita konfigurasi User baru. Isikan Nama Lengkap untuk user baru.

20. Membuat username untuk user baru.
21. Konfigurasi untuk user baru.
        *Dua kali pengisian password.

22. Loading........

23. Konfigurasi Time Zone.
        Western   = WIB
         Central    = WITA
          Eastrean = WIT

24. Loading.......

25. Selanjutnya adalah konfigurasi Partisi HDD.
        *Guided = Otomatis ; Manual = Sesuai keinginan kita.
        Disini kita akan memilih “Manual”.

26. Terlihat Total Kapasitas HDD kita. Tetapi disini belum terbuat Partition Table-nya.

27. Pilih “Yes” untuk membuat partition table pada HDD kita.

28. Partition Table sudah terbuat, ditandai dengan muculnya  FREE SPACE / Ruang Kosong pada HDD. Kita mulai membuat partisi yang pertama dengan cara “Enter” bagian “FREE Space”.

29. Selanjutnya pilih “Crate a new partition” untuk membuat partisi baru.

30. Isikan Ukuran kapasitas partisi yang akan kita buat. Disini kami membuat partisi yang berukuran 8 GB. Klik “continue” untuk melanjutkan.

31.  Kareana yang akan kita buat pertama adalah partisi untuk root, maka tipe partisinya adalah “Primary”.

32. Penempatan partisi yang baru.
         *Beginning = Awal ; End = Akhir.

33. Setting partisi. Disini kita cukup ubah bootable flag menjadi on. Kemudian pilih “Done setting up the partition” untuk mengakhiri setting partisi pertama kita.



34. Partisi root sudah berhasil dibuat. Kita lanjutkan untuk membuat partisi kedua dengan Enter pada  sisa free space.

35. Pilih “Create a new partition” untuk membuat partisi baru.

36. Kita menggunakan semua kapasitas partisi yang ada.
       *minimal ukuran partisi swap adalah 2x ukuran RAM.

37. Untuk partisi kedua kita pilih “Logical” sebagai tipe partisinya.

38. Selanjutnya, kita setting “Use as” menjadi “Swap area”. Kemudian pilih “Done setting up the partition” untuk mengakhiri setting partisi kedua kita.


39. Sekarang kita telah selesai membuat 2 partisi utama, yaitu partisi root(/) sebesar 8 GB dan partisi swap sebesar 2,7 GB. Pilih  “Finish partitioning and write changes to disk” untuk menyelesaikan setting partisi.

40. Sebelum finishing, pembuatan partisi akan muncul konfigurasi perubahan yang ada. Pilih “Yes” untuk melanjutkan.

41. Loading....... Pembuatan partisi.

42. Konfigurasi Package Manager. Akan meminta kita memasukan DVD selanjutnya. Tapi tahap ini bisa kita lewati.
 Yes = scan DVD selanjutanya 
No = kita lewati tahap ini

43. Konfigurasi Package Manager menggunakan network mirror.

44.  Loading.......

45. Pilihan keikutsertaan pada survei penggunaan paket.

46. Tahap selanjutnya adalah pemilihan paket mana saja yang akan kita install.
       Gunakan tombol Space untuk memilih/menghilangkan pilihan padasetiap paketnya.  
       Kemudian tekan tombol Enter / pilih menu continue untuk melanjutkan.

47. Loading..... Instalasi paket sudah dipilih.

48. Install GRUB (Boot loader).

49. Pilih lokasi GRUB. Pilih lokasi yang sudah digunakan.

50. Loadng.... Proses instalasi GRUB.

51. Proses installasi telah selesai. Pilih “Continue” untuk merestart PC.

52. Tampilan awal booting akan muncul Menu GRUB.

52. Debian telah terinstall dan siap untuk dikonfigurasi. Kita bisa login menggunakan Username atau root.

52. Selesai.

BAB IV
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
 Dalam proses instalasi kita harus mengetahui dan memahami setiap option yang ada atau yang ditampilkan. Tentunya juga kita harus tau dalam memilih sistem operasi dan fitur yang digunakannya sesuai dengan kebutuhan atau hardware yang ada, sehingga akan lebih optimal dalam kinerjanya dan sesuai keinginan. Dalam mempelajari instalasi debian kita harus mengetahui langkah-langkahnya, saya sarankan untuk mencari bagaimana cara-cara atau tutorial menginstalasi sistem operasi.
3.2 Saran
 Dalam mempelajari instalasi debian kita harus mengetahui langkah-langkahnya, saya sarankan untuk mencari bagaimana cara-cara atau tutorial menginstalasi sistem operasi.