DAFTAR ISI
1.BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Tujuan
2.BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pembahasan Materi Debian
2.2 Langkah-Langkah Penginstalan
3.BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada saat ini hampir semua orang sudah menggunakan system operasi windows sebagai sytem operasi di komputer mereka. Hampir semua orang sudah tahu system operasi windows, cara instalasinya aplikasinya dan lain-lain.
Tetapi bagaimanakah system operasi Linux?
Linux berkembang dengan cepat dan menciptakan inovasi-inovasi dalam bidang ilmu teknologi. Dimulai dengan Multilanguage, Knoppix, yang mempopulerkan Live CD dengan autodetection dan autoconfigure, dunia firtualisasi, proyek "Fedora Spin" dari Fedora yang memungkinkan pengguna mendpatkan versi sendiri, SELinux, Ubuntu, Shipping, dan lain-lain.
1.2 Tujuan
● Siswa dapat mengetahui cara penginstalan Debian pada VirtualBox
● Siswa dapat mempraktikkan cara instalasi Debian pada VirtualBox
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pembahasan Materi Debian
Pengertian Debian
Debian adalah sistem operasi berbasis open source yang dikembangkan secara terbuka oleh banyak programer sukarelawan yang ingin mengembangkan Debian. Sistem Operasi Debian adalah gabungan dari perangkat lunak yang dikembangkan dengan Lusensi GNU, dan utamanya menggunakan Karnel Linux, sehingga lebih suka disebut dengan nama Debian GNU atau Linux. Sistem operasi ini menggunakan karnel linux yang merupakan salah satu distro linux yang populer dengan kestabilannya. Rata-rata distro turunan dari Debian adalah yang paling banyak digunakan di dunia, contoh seperti : Ubuntu, Linux Mint, dan Backtrack.
Debian pertama kali dikenalkan oleh Ian Murdock, seorang mahasiswa dari Universitas Purdue Amerika Serikat, pada tanggal 16 Agustus 1993. Nama Debian sendiri adalah singkatan, yang berasal dari kombinasi nama Ian Murdrock (pembuat debian) dengan mantan kekasihnya Debra Lynn, dan kemudian disingkat menjadi kata “DEBIAN”.
Fungsi Debian Server
Fungsinya bisa sebagai server jaringan atau pengatur proses jaringan seperti router, repeater dan yang lainnya, selain itu (Operating System) OS debian juga terkenal dengan kestabilannya dibanding dengan distro linux yang lainnya OS debian lebih stabil, jadi kita bisa memakai atau memaksimalkannya dengan pc atau leptop yang spesifikasinya low atau rendah. OS atau debian juga berfungsi untuk Troubleshooting dalam arti bisa mendeteksi kesalahan yang ada pada hardware, software maupun dari network/jaringan.
1.2 Langkah-Langkah Penginstalan Debian Di Virtual Box
Berikut ini adalah langkah-langkah penginstalan Debian.
Sebelum memulai instalasi silahkan siapkan:
· Aplikasi Oracle VM VirtualBox yang sudah terinstal pada PC anda.
· ISO Debian 8.8.0 DVD-1.
1. Untuk memulai kita buka VirtualBox, Klik icon New untuk membuat Virtual Machine baru.
2. Silahkan buat Nama VM dan pilih Tipe Versi Sistem operasi yang akan kita install. Type : Linux; Version : Debian (64-bit).
*Jika NAMA VM mengadung nama OS maka tipe dan versi akan terpilih secara otomatis.
3. Setting RAM untuk VM baru kita. Kapasitas rekomendasi 1GB / 1024MB untuk Debian.
*Pastikan tidak melewati tanda warna hijau.
4. Setting HDD, pilih “Create a virtual hard disk now”.
5. Tipe HDD, pilih “VDI (VirtualBox Disk Image)”.
6. Pilih “Dynamically allocated”.
7. Ukuran HDD pada VM. Disini kami setting 10 GB.
8. VM yang akan kita install DEBIAN telah siap. Klik “Start”untuk menyalakan VM.
9. Saat VM mulai menyala , akan meminta start-up disk. Kita klik icon folder di bagian kanan
Pilih lokasi dimana ISO Debian yang akan kita pakai. Klik “Open”.
Setelah kita pilih ISOnya. Klik tombol “Start” untuk memulai Booting.
10. Tampilan awal installasi. Klik “Install” untuk proses installasi dalam mode teks.
11. Pilih bahasa yang akan kita gunakan saat insatallasi.
12. Pilih lokasi kita. Other > Asia > Indonesia.
13. Locale Setting. Pilih “United States”.
14. Setting keyboard yang kita gunakan. Pilih “American English”.
15. Loading........
16. Konfigurasi nama HostName.
17. Konfigurasi nama Domain.
18. Konfigurasi password untuk root.
*Dua kali pengisian password.
19. Selanjutnya kita konfigurasi User baru. Isikan Nama Lengkap untuk user baru.
20. Membuat username untuk user baru.
21. Konfigurasi untuk user baru.
*Dua kali pengisian password.
22. Loading........
23. Konfigurasi Time Zone.
Western = WIB
Central = WITA
Eastrean = WIT
24. Loading.......
25. Selanjutnya adalah konfigurasi Partisi HDD.
*Guided = Otomatis ; Manual = Sesuai keinginan kita.
Disini kita akan memilih “Manual”.
26. Terlihat Total Kapasitas HDD kita. Tetapi disini belum terbuat Partition Table-nya.
27. Pilih “Yes” untuk membuat partition table pada HDD kita.
28. Partition Table sudah terbuat, ditandai dengan muculnya FREE SPACE / Ruang Kosong pada HDD. Kita mulai membuat partisi yang pertama dengan cara “Enter” bagian “FREE Space”.
29. Selanjutnya pilih “Crate a new partition” untuk membuat partisi baru.
30. Isikan Ukuran kapasitas partisi yang akan kita buat. Disini kami membuat partisi yang berukuran 8 GB. Klik “continue” untuk melanjutkan.
31. Kareana yang akan kita buat pertama adalah partisi untuk root, maka tipe partisinya adalah “Primary”.
32. Penempatan partisi yang baru.
*Beginning = Awal ; End = Akhir.
33. Setting partisi. Disini kita cukup ubah bootable flag menjadi on. Kemudian pilih “Done setting up the partition” untuk mengakhiri setting partisi pertama kita.
34. Partisi root sudah berhasil dibuat. Kita lanjutkan untuk membuat partisi kedua dengan Enter pada sisa free space.
35. Pilih “Create a new partition” untuk membuat partisi baru.
36. Kita menggunakan semua kapasitas partisi yang ada.
*minimal ukuran partisi swap adalah 2x ukuran RAM.
37. Untuk partisi kedua kita pilih “Logical” sebagai tipe partisinya.
38. Selanjutnya, kita setting “Use as” menjadi “Swap area”. Kemudian pilih “Done setting up the partition” untuk mengakhiri setting partisi kedua kita.
39. Sekarang kita telah selesai membuat 2 partisi utama, yaitu partisi root(/) sebesar 8 GB dan partisi swap sebesar 2,7 GB. Pilih “Finish partitioning and write changes to disk” untuk menyelesaikan setting partisi.
40. Sebelum finishing, pembuatan partisi akan muncul konfigurasi perubahan yang ada. Pilih “Yes” untuk melanjutkan.
41. Loading....... Pembuatan partisi.
42. Konfigurasi Package Manager. Akan meminta kita memasukan DVD selanjutnya. Tapi tahap ini bisa kita lewati.
Yes = scan DVD selanjutanya
No = kita lewati tahap ini
43. Konfigurasi Package Manager menggunakan network mirror.
44. Loading.......
45. Pilihan keikutsertaan pada survei penggunaan paket.
46. Tahap selanjutnya adalah pemilihan paket mana saja yang akan kita install.
Gunakan tombol Space untuk memilih/menghilangkan pilihan padasetiap paketnya.
Kemudian tekan tombol Enter / pilih menu continue untuk melanjutkan.
47. Loading..... Instalasi paket sudah dipilih.
48. Install GRUB (Boot loader).
49. Pilih lokasi GRUB. Pilih lokasi yang sudah digunakan.
50. Loadng.... Proses instalasi GRUB.
51. Proses installasi telah selesai. Pilih “Continue” untuk merestart PC.
52. Tampilan awal booting akan muncul Menu GRUB.
52. Debian telah terinstall dan siap untuk dikonfigurasi. Kita bisa login menggunakan Username atau root.
52. Selesai.
BAB IV
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dalam proses instalasi kita harus mengetahui dan memahami setiap option yang ada atau yang ditampilkan. Tentunya juga kita harus tau dalam memilih sistem operasi dan fitur yang digunakannya sesuai dengan kebutuhan atau hardware yang ada, sehingga akan lebih optimal dalam kinerjanya dan sesuai keinginan. Dalam mempelajari instalasi debian kita harus mengetahui langkah-langkahnya, saya sarankan untuk mencari bagaimana cara-cara atau tutorial menginstalasi sistem operasi.
3.2 Saran
Dalam mempelajari instalasi debian kita harus mengetahui langkah-langkahnya, saya sarankan untuk mencari bagaimana cara-cara atau tutorial menginstalasi sistem operasi.
No comments:
Post a Comment